![]() |
Zainuddin Amali |
Selain memeriksa Ketua KPU Jatim Andry Dewanto Ahmad, KPK juga telah memeriksa Ketua DPD Partai Golkar Jatim Zainuddin Amali, terkait kemungkinan adanya dugaan penyuapan.
Zainuddin Amali mengaku, pihaknya memang diperiksa oleh penyidik KPK sebagai saksi. Pemeriksaan tersebut dilakukan karena pada 1 Oktober 2013 lalu, dirinya menerima pesan BlackBerry Messenger (BBM) dari Akil. Isinya, Akil yang mantan koleganya ketika masih aktif di Golkar tersebut minta agar pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) menyiapkan uang Rp 10 miliar. Jika uang tersebut tidak dipenuhi, maka pasangan KarSa terancam kalah dalam gugatan sengketa hasil Pilgub Jatim di MK melawan pasangan Khofifah Indar Parawansah-Herman S Sumawiredja (Berkah) beberapa waktu lalu.
Karena Golkar merupakan salah satu parpol pendukung KarSa, Zainuddin lantas menemui Gubernur Jatim Soekarwo untuk menyampaikan adanya informasi gawat tersebut. Tapi Pakde Karwo tidak menanggapinya. Karena berdasar fakta persidangan dan bukti yang dibawa sangat kuat, Pakde optimistis memenangkan gugatan dan dapat mementahkan gugatan pasangan Berkah.
Karena KarSa sangat yakin dengan posisinya, Zainuddin yang merasa tidak punya kepentingan apa-apa akhirnya tidak lagi kontak dengan Akil maupun KarSa, sampai akhirnya Akil ditangkap KPK.
"Yang sebenarnya terjadi adalah Pak Akil memang mau minta uang ke pasangan KarSa, tapi Pakde (Karwo) menolaknya. Jadi saya tegaskan, sepanjang yang saya ketahui sama sekali tidak ada aliran uang suap dalam Pilgub Jatim," tegasnya, Minggu (12/1/2014).
Untuk itu, dirinya menganggap persoalan Pilgub Jatim telah selesai. Terkait dia diperiksa KPK setelah BlackBerry Akil disita, hal itu merupakan konsekuensi logis.
"Semua saya serahkan sepenuhnya ke KPK. Namun yang pasti tidak ada aliran dana ke Akil," tandasnya. [tri/rif]
Post a Comment