![]() |
Petani berdemo di PG Tjoekir menuntut tingginya rendemen |
Sebelum sampai di halaman PG Tjoekir, petani yang tergabung dalam beberapa APTR (Assosiasi Petani Tebu Rakyat) di Wilker PG Tjoekir melakukan pawai sepeda motor dari kantor APTR Rosan Tijari yang bertepatan dengan acara Halal bi Halal, berjarak sekitar 1 km. Aksi petani ini, membuat aparat kepolisian tampak sibuk mengatur arus lalu lintas Jombang-Pare ini.
Tiba di halaman PG Tjoekir, ratusan massa langsung membentang beberapa poster yang bertuliskan diantaranya "Wong Pabrik Ruwet, Petani Mumet", "Rendemen 6, Petani Mlarat Akhirnya Minggat", "Rendeng 7,5, Ketigo 6, Ajoorrr", "Rendemen 8,5 Pasti Bisa, Preeeettt".
Dalam aksinya, petani menuntut agar pihak PG Tjoekir memberlakukan jaminan rendemen minimum sebesar 8 persen atas tebu petani yang dikirim ke PG Tjoekir sesuai janji Dirut PTPN X, Ir Soebiyono, yang telah disosialisasikan oleh managemen PG Tjoekir saat jelang buka giling tahun 2013.
"Jika jaminan minimum rendemen itu tidak segera direalisasikan, kami tetap akan melakukan aksi berhenti tebang tebu dan menghentikan pasokan tebu ke PG Tjoekir," tandas H Achmad Hasan, perwakilan petani yang membacakan berita acara hasil kesepakatan bersama petani PG Tjoekir.
Setelah membacakan tuntutan, perwakilan petani menyerahkan berita acara hasil kesepakatan bersama kepada Kepala Tanaman PG Tjoekir, Ir H Bambang Supriyanto MM, untuk disampaikan kepada ADM PG Tjoekir dan Direksi PTPN X. "Pak Bambang bolone (temannya, red) petani," teriak massa mengiringi penyerahan berita acara kesepakatan bersama itu.
Sehari sebelumnya, Selasa (13/8/2013), puluhan petani melakukan aksi menghadang dan mengusir truk-truk pemasok tebu ke Pabrik Gula (PG) Tjoekir. Petani sengaja menghadang dan mengusir seluruh truk tebu masuk ke dalam pabrik, karena kecewa dengan keputusan PG yang menetapkan rendemen tebu sangat rendah, yakni 6 persen. Dengan rendemen 6, petani mengaku rugi, karena pendapatan mereka akan rendah. Sementara, biaya tanam, perawatan, dan panen tebu saat ini cukup tinggi. [rief]
Post a Comment