JOMBANG, ArtiNews - Sikap penolakan pengiriman tebu oleh petani, tidak hanya di PG Tjoekir. Petani PG Djombang Baru juga melakukan aksi boikot memasok tebu. Bedanya, ratusan petani yang tergabung dalam APTR di PG Djombang Baru ini dikawal anggota Banser dengan mengeluarkan truk pengangkut tebu mereka. Padahal sebelumnya, truk-truk tersebut sudah siap bongkar di lokasi emplasemen (parkir angkutan tebu) atas permintaan manajemen PG Djombang Baru.
Sikap ini juga dipicu oleh rendahnya rendemen (kadar gula dalam batang tebu) yang tidak kunjung dinaikkan menjadi 8. Sebelumnya, untuk PG Djombang Baru menetapkan rendemen 4-5 persen, sedangkan PG Tjoekir dengan rendemen 6 persen.
Ketua APTR Jombang, H Basyaruddin Saleh mengatakan, pihaknya memilih menghentikan pengiriman tebu ke PG Djombang Baru karena rendahnya rendemen yang ditetapkan oleh pabrik. PG Djombang Baru menganalisa jumlah rendemen dalam tebu yang dikirim petani tebu anggota APTR hanya sebesar 4-5 persen.
Rendahnya rendemen sebagaimana ditentukan PG Djombang Baru, menurut Basyaruddin, akan merugikan petani tebu. "Kami menunda pengiriman tebu ke PG Djombang baru karena rendemen yang terlalu rendah, kami tidak akan mengirimkan tebu sebelum ada kesepakatan jaminan minimum rendemen sebagaimana janji Dirut PTPN X, Subiyono,” katanya, Rabu (14/08/2013).
Basyaruddin menyatakan, APTR yang beranggotakan 400 orang petani se-wilayah PG Djombang Baru akan terus menghentikan pengiriman tebu sebelum APTR dan manajemen PG Djombang Baru menemukan kesepakatan jumlah minimum.
"Tidak ada batasan waktu untuk penghentian ini. Kalau sudah ada kesepakatan, baru akan kirimkan tebu ke pabrik," tandas Basyaruddin.
Ia menyatakan, aksi ini dipicu karena tidak kuatnya petani atas keterpurukan rendemen. Pada periode awal giling, rendemen bisa mencapai 7 persen. Dan di periode kelima, rendemen justru turuh hingga 4 persen, lebih dibawah rendemen tebu terbakar yang mencapai diatas 5 persen.
"Mana janji Dirut PTPN X, Subiyono yang menyatakan rendemen tebu di semua PG di wilayah PTPN X sebesar 8 persen," tegasnya.
Sementara itu, di lapangan parkir truk pengangkut tebu di sebelah barat PG Djombang Baru, puluhan truk pengangkut tebu memilih parkir dan tidak masuk ke dalam pabrik. Sekitar pukul 11.00 WIB, puluhan sopir truk itu akhirnya memilih pulang dan tidak masuk ke dalam pabrik karena tidak adanya kesepakatan antara APTR dengan PG Djombang Baru. [rief]
Home
»
kabar tebu
»
Rendemen 4 Hingga 5 Persen, Petani PG Djombang Baru Boikot
Rendemen 4 Hingga 5 Persen, Petani PG Djombang Baru Boikot
Written By Arti News on Thursday, 15 August 2013 | 12:41
Labels:
kabar tebu
Post a Comment