Wow.. Belanja Alkes, RSUD Jombang Habiskan Rp 12,4 Miliar

JOMBANG, ArtiNews – RSUD Jombang menjadi sorotan masyaakat. Pasalnya, RSUD yang berlokasi di Jl Wahid Hasyim ini merogoh anggaran sebesar Rp 12,4 miliar untuk belanja alat-alat kesehatan (Alkes) dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) 2013. Anggaran tersebut dicairkan melalui melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Kendati sudah dimanfaatkan mendukung pelayanan kesehatan, bukan berarti pengadaan alkes tersebut luput dari pengawasan.

Direktur LINK (Lingkar Indonesia untuk Keadilan) Jombang, Aan Anshori berharap, masyarakat turut melakukan pengawasan. Demikian halnya dengan kalangan DPRD. Lembaga legislatif tersebut juga harus memantau pengadaan alkes bernilai belasan milyar itu.

"Transparansi belanja alat kedokteran, kesehatan dan KB (keluarga berencana), menjadi penting. Sebab anggaran yang dikucurkan pemerintah pusat itu terbilang cukup besar. Rumah sakit juga harus transparan. Karena hampir 70 persen prakti-praktik korupsi terjadi di sektor pengadaan barang dan jasa," ungkap aktivis LSM ini, Kamis (9/1/2014).

Berdasarkan data yang dihimpun, dari 21 rekanan peserta lelang elektronik e-proct tahun 2013 lalu, PT Guna Mitra Persada ditetapkan sebagai pemenang dengan nilai penawaran Rp 12,4 miliar.

Terpisah, Wakil Direktur RSUD Jombang, dr Pudji Umbaran membenarkan kalau tahun lalu RSUD Jombang menerima bantuan dari Kemenkes senilai Rp 12,4 miliar untuk pengadaan alkes. Namun, dia menepis proses pengadaannya dilakukan tidak terbuka atau tidak transparan.

Ia juga menegaskan bahwa bantuan itu digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit tipe B, termasuk RSUD Jombang. "Semua peralatan alkes tersebut sudah beroperasi sejak akhir Desember lalu," ujar Puji.

Dia menjelaskan, pemenuhan kebutuhan alkes diatur dalam Permenkes nomor 230 tahun 2010 tentang stadarisasi rumah sakit. Sehingga, jelas Pudji, RSUD Jombang sebagai rumah sakit bertipe B non pendidikan, standarisasinya harus mengacu pada aturan yang ada.

Pudji merinci, pengadaan alkes dibelanjakan untuk 23 item peralatan medis. Meliputi peralatan operasi (OK), anastesi, alat bantu pernafasan bayi, serta alkes lain guna mendukung pelayanan pasien dengan beragam gejala penyakit.

"Setiap item alkes jumlahnya tidak satu jenis, namun lebih dari 30 bahkan ada yang sampai 130 jenis dengan bentuk yang sama. Peralatan itu kita taruh di beberapa ruang pelayanan kesehatan rumah sakit," pungkasnya. [bej/rif]