MALANG, ArtiNews - Pabrik Rokok (PR) Kompas Agung Kota Malang berjanji akan melunasi gaji buruhnya. Hal itu setelah ratusan buruh menggelar aksi demonstrasi menuntut adanya pelunasan gaji pasca dirumahkan sejak lima bulan yang lalu, Rabu (4/12/2013).
David, Manajer Akuntan PR Kompas Agung mengungkapkan, pihak perusahaan akan melunasi gaji buruh sebesar Rp 1.440.000. Jumlah itu merupakan pelunasan gaji buruh sebesar Rp 120 ribu per minggu selama 12 minggu. "Gaji itu akan kami bayarkan pada 31 Desember 2013 mendatang," kata David.
Gaji buruh pasca dirumahkan, tambah David, awalnya Rp 100 ribu per minggu. Namun pihak perusahaan berencana menambah Rp 20 ribu per minggu. "Tambahan ini sebagai bentuk kompensasi pada buruh karena kami telah molor memberikan gaji delapan minggu terakhir," terangnya.
Ditanya soal alasan telatnya pembayaran gaji, David mengakui jika pihak perusahaan sedang mengalami masalah keuangan. Sehingga terpaksa tak beroperasi sejak lima bulan lalu. Namun ia optimis pada 2014 mendatang perusahaan rokoknya bisa kembali beroperasi.
"Salah satu alasan permasalahan keuangan karena adanya kenaikan cengkeh sebesar 500 persen, dari Rp 50 ribu per kilogram, menjadi Rp 250 per kilogram," tuturnya.
PR Kompas Agung sendiri telah berdiri di Malang sejak tahun 1968, dengan jumlah produksi rokok 1 juta hingga 3 juta batang rokok per hari. [hey]
David, Manajer Akuntan PR Kompas Agung mengungkapkan, pihak perusahaan akan melunasi gaji buruh sebesar Rp 1.440.000. Jumlah itu merupakan pelunasan gaji buruh sebesar Rp 120 ribu per minggu selama 12 minggu. "Gaji itu akan kami bayarkan pada 31 Desember 2013 mendatang," kata David.
Gaji buruh pasca dirumahkan, tambah David, awalnya Rp 100 ribu per minggu. Namun pihak perusahaan berencana menambah Rp 20 ribu per minggu. "Tambahan ini sebagai bentuk kompensasi pada buruh karena kami telah molor memberikan gaji delapan minggu terakhir," terangnya.
Ditanya soal alasan telatnya pembayaran gaji, David mengakui jika pihak perusahaan sedang mengalami masalah keuangan. Sehingga terpaksa tak beroperasi sejak lima bulan lalu. Namun ia optimis pada 2014 mendatang perusahaan rokoknya bisa kembali beroperasi.
"Salah satu alasan permasalahan keuangan karena adanya kenaikan cengkeh sebesar 500 persen, dari Rp 50 ribu per kilogram, menjadi Rp 250 per kilogram," tuturnya.
PR Kompas Agung sendiri telah berdiri di Malang sejak tahun 1968, dengan jumlah produksi rokok 1 juta hingga 3 juta batang rokok per hari. [hey]
Post a Comment